Cara Uji Asumsi Klasik Autokorelasi di Eviews 9
UJI ASUMSI KLASIK AUTOKORELASI
Ditulis oleh : Dimas Purbo Wicaksono Fenda Putra, S.E.
Hipotesis :
H0 : Tidak ada masalah autokorelasi
H1 : Ada masalah autokorelasi
Probabilitas < Alpha (0.05), H0 ditolak, H1 diterima
Probabilitas > Alpha (0.05), H1 ditolak, H0 diterima
A.Penjelasan Autokorelasi
Autokorelasi merupakan salah satu pengujian asumsi klasik yang digunakan untuk mengetahui penyimpangan asumsi, yaitu adanya korelasi yang disebabkan oleh residual pada satu
pengamatan dengan pengamatan lain di dalam model regresi. Syarat yang harus
terpenuhi adalah tidak
adanya autokorelasi. Metode pengujian
yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW). Selain
menggunakan uji Durbin Watson, pengujian autokorelasi juga dapat dilakukan
dengan uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test.
H0 : Tidak ada masalah autokorelasi
H1 : Ada masalah autokorelasi
Probabilitas < Alpha (0.05), H0 ditolak, H1 diterima
Probabilitas > Alpha (0.05), H1 ditolak, H0 diterima
B.Tahapan Pengolahan Data
Berikut langkah-langkahnya :
Langkah 1 : Siapkan data yang akan diolah, usahakan data telah di susun terlebih dahulu. Berikut contoh susunan data yang saya miliki (Data ini merupakan data panel, tetapi disini tetap saya gunakan dan saya posisikan sebagai data cross section).
Perhatian !!!
Jangan menggunakan data panel saat akan melakukan uji autokorelasi, karena data yang saya gunakan hanya sebagai contoh saja, tidak untuk digunakan dalam olah data.
Langkah 1 : Siapkan data yang akan diolah, usahakan data telah di susun terlebih dahulu. Berikut contoh susunan data yang saya miliki (Data ini merupakan data panel, tetapi disini tetap saya gunakan dan saya posisikan sebagai data cross section).
Perhatian !!!
Jangan menggunakan data panel saat akan melakukan uji autokorelasi, karena data yang saya gunakan hanya sebagai contoh saja, tidak untuk digunakan dalam olah data.
Gambar : Data Latihan
Langkah 2 : Buka software eviewsnya, klik File -> New -> Workfile.
Gambar : Pengolah Data Eviews 9
Langkah 3 : Pada bagian Workfile structure type, pilih yang Unstructured/Undated.
Gambar : Pengolah Data Eviews 9
Langkah 4 : Pada data range isikan jumlah pengamatan saudara, misal : 33. Kemudian klik Ok.
Langkah 4 : Pada data range isikan jumlah pengamatan saudara, misal : 33. Kemudian klik Ok.
Gambar : Pengolah Data Eviews 9
Langkah 5 : Menuju pada menu Quick, lalu pilih Empty Group (Edit Series).
Gambar : Pengolah Data Eviews 9
Langkah 6 :
Setelah itu copykan data yang sudah siap diolah (note: Jangan lupa
sertakan variabel independen dan dependennya), kemudian klik paste pada
kolom atas group.
Gambar : Pengolah Data Eviews 9
Langkah 7 : Data sudah masuk ke dalam eviews. Kemudian pilih proc -> Maka Equation.
Gambar : Pengolah Data Eviews 9
Langkah 8 : Lalu akan muncul tampilan Equation Estimation -> Specification.
Gambar : Pengolah Data Eviews 9
Langkah 9 : Lihat pada bagian Options -> Klik Ok.
Gambar : Pengolah Data Eviews 9
Langkah 10 : Setelah itu akan muncul hasil regresi sebagai berikut :
Gambar : Pengolah Data Eviews 9
Langkah 11 : Kemudian, kita menuju ke menu View -> Residual Diagnostics ->Serial Correlation LM Test
Gambar : Pengolah Data Eviews 9
Langkah 12 : Akan muncul tampilan "Lags to include", isikan sesuai dengan variabel kalian, ex. 2.
Gambar : Pengolah Data Eviews 9
Langkah 13 : Lalu akan muncul hasil seperti dibawah ini :
Gambar : Hasil Output Pengolah Data Eviews 9
Interpretasi Output :
Dari hasil tersebut dapat dibaca sebagai berikut :
Dari hasil di atas nilai Probabilitas F hitung lebih
kecil dari tingkat alpha 0.05 (5%), sehingga berdasarkan uji
hipotesis H0 ditolak artinya terjadi
autokorelasi. Apabila nilai Probabilitas F hitung lebih besar dari 0.05 dapat
disimpulkan tidak terjadi autokorelasi, selain menggunakan
LM Test dapat juga menggunakan Durbin-Watson. Kriteria
penerimaan atau penolakan yang akan dibuat dengan nilai dL dan dU
ditentukan berdasarkan jumlah variabel bebas dalam model regresi (k) dan jumlah
sampelnya (n). Nilai dL dan dU dapat dilihat pada Tabel DW dengan tingkat
signifikansi (error) 5% (α = 0.05). Jumlah variabel bebas : k = 1. Jumlah
sampel : n = 33. Tabel Durbin-Watson menunjukkan bahwa nilai dL = 1.3834
dan nilai dU = 1.5078 sehingga dapat ditentukan kriteria terjadi atau
tidaknya autokorelasi.
Nilai Durbin-Watson (DW) hitung sebesar 2.008378, nilai ini lebih besar dari 1.5078 dan lebih kecil dari 2.4922 artinya nilai ini berada pada daerah tidak ada autokorelasi. Hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan dua pendekatan memberikan hasil yang tidak sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi linier memiliki hasil yang berbeda.
Catatan : Hasil di atas hanya sebagai contoh saja.
Untuk cara melihat pengujian lain dapat dilakukan dengan langkah-langkah
seperti pada contoh di atas.
Informasi ekonometrika secara lengkap, silakan kunjungi channel youtube saya di : Dimas Channel
Note : Silakan bagi teman-teman yang ingin
meng-copy artikel ini. Mohon sertakan sumber aslinya.Terima Kasih :-)
Olah Data Semarang Menerima Jasa Olah Data Dengan EVIEWS
ReplyDeleteUntuk Analisis Regresi Berganda, Regresi Data Panel, ARIMA, VECM, DLL
WA : +6285227746673, IG : @olahdatasemarang
TErimakasih artikelnya sangat membantu.
ReplyDeletesama sama
DeletePada saat uji autokorelasi muncul message "positive or non-negative argument to function expected" itu kenapa ya?
ReplyDeleteKalaua boleh tahu data yang anda pergunakan berbentuk data apa ? Panel atau Primer ?
DeleteKemudian varibel anda untuk Dependen ada berapa dan Independen berapa
saya punya masalah yang sama, saya menggunakan data panel dan saya 1 variable dependent dan 1 variabel independen
Deletepada penelitian saya terdapat masalah autokol, hetero dan multikol namun telah saya lakukan uji robust regression... penelitian saya menggunakan regresi data panel... apakah dengan uji robust saja sudah sembuh data2nya? dan apakah hasil dari robust regression itu bisa dijadikan hasil akhir? terimakasih
ReplyDeleteTidak, karena di uji asumsi klasik ketika ada yang bermasalah harus diperbaiki sesaui dengan cara perbaikan masing-masing uji.
DeleteKalau variabel independen ada 6 , lags to include di isi 6 kah ?
ReplyDelete2 itu minimal. kalau mau pake lags 6 juga boleh
Deletebang gimana cara nya masukan lags to include nya eviews versi 10?
DeleteLangkahnya sama seperti pada eviews 9
DeleteApa lm hanya bisa di gunakan kalau observasi lebih dr 10thn? Saya memakai data sekunder selama 6tahun tidak bisa uji lm. Hanya melihat DW tetapi k=3 n=6 di tabel dw 5% tidak ada. Apakah bapak punya solusi untuk masalah saya? Hehe
ReplyDeleteBentuk datanya apa ?
Deleteada referensi lainnya yang menggunakan nilai durbin watson dari output regresi misalnya hasil regresi fixed effect model..apa ada sumber yg menyatakan melihat durbin watson dari hasil residual?terimakasih
ReplyDeleteReferensi dan sumber dari buku statistika baik versi lama maupun terbaru.
DeleteMau tanya apabila hasil dari durbin watson tidak dapat disimpulkan karena nilai dw/d selalu lebih kecil dari dU, bagaimana cara mengatasinya ya? Walaupun sudah ditransform. Terimakasih
ReplyDeletePakai metode diferensi
DeleteSaya ingin bertanya pak, apakah untuk regresi data selanjutnya menggunakan metode diferensi juga atau tidak ya?
Deletemaaf kalok semisal variabelnya independennya 2 dimasukkan lag 4 boleh tidak ya
ReplyDeleteBoleh. Tidak ada batasan untuk lag
Deletepermisi pak, penelitian saya 4 variabel independen dengan 1 variabel dummy dan 2 variabel kontrol. saya mau bertanya jika saya melakukan uji robust regression, apakah fungsi dari uji robust regression dan bagaimana cara membaca output uji robust regression?
ReplyDeleteYang perlu dibaca dari hasil output rebust :
Delete1.Nilai R Squared (R2)
2.Nilai Rw Squared
3.Nilai Adjusted R Sqaured
4.Nilai Adjusted Rw Squared
5.Nilai Akaike Info Criterion
6.Nilai Deviance
7.Nilai Rn Squared Statistics
8.Nilai Probability Rn Squared Statistics
9.Nilai Kriteria Scharz
10.Nilai Standard Error of Regression (Se)
11.Nilai Mean Dependent Variable
12.Nilai SD Dependent Variable
13.Nilai Sum Square Residual (SSR)
14.Nilai Scale
Terimakasih pask ilmunya
ReplyDeleteSama-sama
DeletePermisi pak, saya mau nanya kenapa tidak ada pilihan serial correlation LM test di pilihan residual diagnostic. Saya sudah coba menggunakan eviews 9 & 10 tetap tidak muncul...
ReplyDeleteMohon bantuannya pak
kak udah dapet jawabannya belom? itu kenapa ya? aku juga begituu
DeleteIya sama knapa ya itu
Deleteass. pak mau nanya. d contoh nilai DW hitungnya 2.008378 dapat dari mana?? trima kasih
ReplyDeletePermisi pak, mau bertanya terkait contoh soal yang bapak buat disitu tertulis untuk observationnya tertulis 33 padahal pada contoh soal hanya terdapat 21 observation, apakah ada kekeliruan atau bagaimana ya bapak?
ReplyDeleteterimakasih dan mohon maaf pak jika saya yang keliru
Izin bertanya pak, data saya tidak terdistribusi normal dan setelah melakukan teknik log muncul tulisan "Positive or non-negative argument to function expected for estimate of RE innovation variance" itu nagaimana ya pak? Untuk variabel yang saya gunakan yaitu : (X1 kualitas audit) (X2 kondiso keuangan) (X3 mekanisme good corporate governance) (Y opini audit going concern) (M ukuran perusahaam) dimana variabel X1 dan Y menggunakan variable dummy. TERIMAKASIH PAK
ReplyDelete