Menghitung Koefisien Korelasi Antarvariabel Independent (Multikolinearitas) di Eviews 9
Gambar : Cover Artikel
Pengujian Asumsi Multikolinearitas
Ditulis oleh : Dimas Purbo Wicaksono Fenda Putra, S.E.
A.Penjelasan Pengujian Multikolinearitas
Dalam analisis regresi
kita diminta untuk dapat memenuhi segala uji asumsi yang dipersyaratkan. Adapun
uji asumsi yang dimaksud adalah : Multikolinearitas, Heteroskedastisitas,
Otokorelasi, dan Normalitas.
Nah di video pembuka ini,
saya akan membahas mengenai multikolinearitas. Tentunya setiap video yang saya
buat memiliki dasar, tidak saya buat-buat sendiri.
Karena banyak diantara
teman-teman yang menanyakan sumber dari video saya, maka untuk video ini dan
seterusnya akan saya cantumkan di deskripsi video. Semoga bermanfaat.
Multikolinearitas
merupakan sebuah kondisi adanya hubungan linear antar variabel independent.
Karena melibatkan beberapa variabel independent maka multikolinearitas tidak
akan terjadi pada persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu variabel
dependent dan satu variabel independent).
Kalau teman-teman
mengikuti channel saya, teman-teman pasti pernah melihat video terkait
pengujian multikolinearitas yang mana saya menggunakan analisis regresi linear
sederhana menggunakan data panel. Saya tetap mengujinya karena untuk
memberitahu bagaimana proses pengujian multikolinearitas data panel. Tapi
secara teori untuk regresi linear sederhana tidak perlu dilakukan pengujian
multikolinearitas karena tidak akan pernah terjadi.
Okey kita lanjut lagi ke
pembahasannya.
Bagaimana kita mengetahui
ada atau tidaknya indikasi multikolinearitas pada hasil kita ?
Cara untuk mengetahuinya
ada 3 :
Pertama,
jika nilai R2 tinggi, tetapi variabel independent banyak yang tidak
signifikan.
Kedua,
dengan menghitung koefisien korelasi antarvariabel independent. Apabila
koefisiennya rendah maka tidak terdapat multikolinearitas.
Ketiga,
dengan melakukan regresi auxilary.
Di artikel ini akan saya
ajarkan langkah-langkah menghitung koefisien korelasi antarvariabel
independent.
B.Tahapan Pengolahan Data
Variabel yang
dipergunakan :
X1 = Pengangguran Terbuka
X2 = Upah Minimum Regional (UMR)
X3 = Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Konstan
Sampel : 33 Provinsi
(Gambar data terpotong karena terlalu banyak data).
Berikut adalah contoh
data yang digunakan :
Gambar
: Data Latihan
Cara menghitung koefisien
korelasi antarvariabel independent adalah sebagai berikut.
Langkah
1 :
Buka lembar kerja eviews 9 dan pilih Create a new Eviews workfile.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
2 :
Pada Workfile Create dibagian Workfile structure type pilih (Balanced Panel).
Panel specification dibagian Frequency pilih Annual. Start date isikan 2008
(sebagai tahun awal data) dan End date isikan dengan 2016 (sebagai tahun akhir
data). Klik ok.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
3 :
Menuju ke menu Quick dan pilih Empty Group (Edit Series).
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
4 :
Copy paste data beserta variabelnya.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
5 :
Klik Yes.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
6 :
Menuju ke Quick => Group Statistics => Correlations.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
7 :
Pada kotak Series List isikan dengan nama variabel independent. Ex. x1 x2.
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Langkah
8 :
Berikut adalah hasilnya :
Gambar
: Pengolah Data Eviews 9
Interpretasi Output :
Dari hasil ini dapat
dilihat nilai untuk X1 dan X2 sebesar 0.165893. Tidak ada variabel yang
memiliki koefisien lebih besar dari 0.8, sehingga tidak ada masalah
multikolinearitas.
Informasi ekonometrika secara
lengkap, silakan kunjungi channel youtube saya di : Dimas Channel
Note : Silakan bagi teman-teman yang ingin meng-copy artikel ini. Mohon sertakan sumber aslinya. Terima Kasih :-)
Note : Silakan bagi teman-teman yang ingin meng-copy artikel ini. Mohon sertakan sumber aslinya. Terima Kasih :-)
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete