Pengaruh Autokorelasi dan Cara Mengidentifikasinya (Eviews 9)
Gambar : Cover Artikel
Pengujian Asumsi Normalitas
Ditulis oleh : Dimas Purbo Wicaksono Fenda Putra, S.E.
A.Penjelasan Otokorelasi
Otokorelasi merupakan
sebutan dalam Bahasa Indonesia. Dalam Bahasa Inggris pengujian ini disebut
Autocorellation atau biasa kita sebut dengan Autokorelasi merupakan hubungan
antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya. Otokorelasi
sangat erat kaitannya dengan data runtun waktu atau time series karena lebih
mudah muncul dibandingkan type data cross section maupun panel. Karena
otokorelasi memiliki sifat yang saling mempengaruhi antara data saat ini dengan
data sebelumnya. Otokorelasi juga memungkinkan untuk muncul di type data cross
section atau data yang bersifat antarobjek.
Pada dasarnya otokorelasi
memiliki beberapa bentuk yaitu otokorelasi positif dan otokorelasi negatif.
Otokorelasi positif dan negatif memiliki kemungkinan besar untuk muncul di type
data runtun waktu atau time series. Alasannya karena variabel yang dianalisa
memiliki kecenderungan meningkat dan menurun.
Menurut Gujarati (2003),
ada beberapa penyebab terjadinya otokorelasi, antara lain :
a.Adanya pergerakan naik
turun pada data secara musiman. Misal : kondisi perekonomian yang terkadang
naik dan turun.
b.Adanya kekeliruan dalam
memanipulasi data. Misal : data tahunan dijadikan data kuartalan dengan membagi
empat.
c.Adanya hubungan antara
data sekarang dan data sebelumnya.
d.Data yang dianalisis
tidak bersifat stasioner.
B.Pengaruh Otokorelasi :
Data yang terjangkit
Otokorelasi akan menyebabkan estimator memiliki karakteristik antara lain :
a.Estimator metode
kuadrat terkecil masih linear.
b.Estimator metode
kuadrat terkecil masih tidak bias.
c.Estimator metode
kuadrat terkecil tidak memiliki varian yang minimum (no longer best).
Seperti pada asumsi
lainnya seperti heteroskedastisitas, otokorelasi juga sama yaitu bila data
terkana Otokorelasi maka menyebabkan estimator tidak lagi menjadi BLUE (Best
Linear Unbiased Estimator) melainkan Linear Unbiased Estimator (LUE).
C.Mengidentifikasi Otokorelasi
Jadi dalam analisis
regresi sebelum kita menentukan model, alangkah lebih baiknya jika kita
memeriksa data terlebih dahulu, apakah terdapat Otokorelasi pada model ataukah
tidak. Untuk memeriksa ada atau tidaknya Otokorelasi kita bisa menggunakan dua
cara yang disediakan program eviews antara lain :
a.Dengan melihat hasil
pengujian nilai Durbin-Watson.
b.Dengan melihat hasil
pengujian Breusch-Godfrey.
Informasi ekonometrika
secara lengkap, silakan kunjungi channel youtube saya di : Dimas Channel
Note : Silakan bagi teman-teman yang ingin meng-copy artikel ini. Mohon sertakan sumber aslinya. Terima Kasih :-)
Note : Silakan bagi teman-teman yang ingin meng-copy artikel ini. Mohon sertakan sumber aslinya. Terima Kasih :-)
Post a Comment for "Pengaruh Autokorelasi dan Cara Mengidentifikasinya (Eviews 9)"
Silakan bila ingin bertanya. Jangan melakukan spam dan jangan berkata kotor. Terima kasih sudah berkunjung :-)