Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue (DBD) Langkah Awal Memutus Rantai Penularan
TANDA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Ditulis oleh : Nurul Baiti, S.K.M
Masa
peralihan antara musim hujan dan musim kemarau menjadi waktu yang efektif terhadap
perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypty. Keberadaan
genangan-genangan air bersih menjadi media perindukan nyamuk sebagai vektor penyakit.
Penyakit DBD merupakan penyakit tular vektor yang angka kejadiannya selalu meningkat
tiap tahunnya. Penyakit ini salah satu jenis penyakit menular akut pada manusia
dengan manifestasi perdarahan dan dapat pula menimbulkan shock. Ditengah pandemi
Covid-19 angka kejadian penyakit DBD masih cenderung meningkat.
Penambahan kasus
DBD banyak terjadi di wilayah dengan kasus Covid-19 yang tinggi pula, seperti Jawa,
Sulawesi Selatan dan Lampung. Kondisi ini memungkinkan seseorang terinfeksi
Covid-19 juga mempunyai risiko terhadap infeksi DBD. Perubahan kondisi lingkungan
yang erat kaitannya dengan penularan kasus DBD yang perlu disikapi dengan baik oleh
masyarakat. Untuk mencegah penularan penyakit DBD perlu mengetahui beberapa hal
terkait penyakit ini dan penularannya.
Gambar : Nyamuk Demam Berdarah
Apa Itu Penyakit Demam Berdarah Dengue?
Demam berdarah dengue
(DBD) merupakan salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.
Virus ini mengifeksi seseorang dan dapat menular ke orang sehat melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti yang membawa
virus.
Apa Penyebab Penyakit DBD?
Penyebab penyakit DBD
adalah virus dengue yang menginfeksi tubuh. Terdapat 4 serotipe virus yaitu
DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 yang semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau
demam berdarah dengue. Keempat serotipe ditemukan di Indonesia dengan DEN-3
merupakan serotipe terbanyak.
Apa Gejala Penyakit DBD yang perlu diketahui?
Gejala
yang ditimbulkan dari penyakit Demam berdarah dengue (DBD) yaitu ditandai dengan:
- Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7 hari.
- Nyeri otot dan atau nyeri sendi, ruam/bintik-bintik merah pada kulit.
- Manifestasi perdarahan (perdarahan konjungtiva, epistaksis, ekimosis, perdarahan mukosa, perdarahan gusi, hematemesis, melena, hematuri) termasuk uji tourniquet (rumple leede) positif.
- Trombositopeni (jumlah trombosit < 100.000/ ul0)
- Hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit >20%)
- Disertai dengan atau tanpa pembesaran hati (hepatomegali).
Bagaimana Penanganan dan Pencegahannya?
Upaya
penanganan awal pada penderita dengan istirahat yang cukup, mengurangi resiko dehidrasi
dengan perbanyak minum air putih, dan pemenuhan asupan gizi. Jika gejala masih ada
dan demam masih tinggi harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Disamping
penanganan, pencegahan penularan DBD harus dilakukan dalam rangka memutus rantai
penularan. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk 3M+,
yakni menutup, menguras, dan mendaur ulang serta plusnya diantaranya menutup jendela
rumah dengan kasa, memakai lotion alami, dan tidak menggantungkan pakaian. Berbagai
upaya promotif dan preventif harus diterapkan sebagai langkah awal dalam mengurangi
resiko penularan penyakit.
Informasi
kesehatan secara lengkap, silakan kunjungi channel youtube (Nurul) di : Nurul Baiti
Note : Silakan bagi teman-teman yang ingin meng-copy artikel ini. Mohon sertakan sumber aslinya. Terima Kasih :-)
Note : Silakan bagi teman-teman yang ingin meng-copy artikel ini. Mohon sertakan sumber aslinya. Terima Kasih :-)
Post a Comment for "Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue (DBD) Langkah Awal Memutus Rantai Penularan"
Silakan bila ingin bertanya. Jangan melakukan spam dan jangan berkata kotor. Terima kasih sudah berkunjung :-)